Sabtu, 18 September 2010

Semangat Yang Teguh

Seorang gadis yang lahir di sebuah keluarga yang miskin di Tennessee. Dia adalah anak yang ke 20 dari 22 anak, yang lahir prematur dan lemah. Rasanya ia tidak sanggup bertahan hidup. Ketika ia berusia 4 tahun, ia terkena radang pernapasan dan demam secara bersamaan, sebuah kombinasi yang mematikan sehingga membuatnya lumpuh dan tidak bisa menggunakan kaki kirinya. Ia harus memakai penyangga kaki dari besi.

Tetapi ibunya berkata kepada anak gadisnya yang berani itu untuk tidak terlalu memikirkan penyangga kakinya, dan dia sebenarnya mampu melakukan apapun yang mau ia lakukan dalam hidupnya. Ibunya berkata bahwa yang perlu ia lakukan hanyalah memiliki iman, ketahanan, keberanian dan semangat yang teguh.

Jadi pada usia 9 tahun, gadis itu mencopot penyangga kakinya dan dia mulai melangkah. Dokter bilang kalau ia tidak akan pernah bisa berjelan dengan normal. Dalam 4 tahun ia sudah bisa melangkah dengan ritmis, itu adalah sebuah keajaiban. Lalu gadis ini punya sebuah pemikiran dan keinginan yang luar biasa. Kalau ia akan menjadi seorang pelari wanita terbesar di dunia. Apa maksudnya? Seorang pelari dengan kaki seperti itu?

Pada usia 13 tahun, ia mulai ikut perlombaan. Dia menyelesaikan perlombaan itu di tempat terakhir. Tapi ia selalu mengikuti semua perlombaan di SMU dan di setiap perlombaan itu, ia selalu menjadi yang terakhir. Semua orang memohon agar ia berhenti. Namun, di suatu hari, ia menduduki tempat kedua dari belakang. Dan tiba saatnya ketika ia memenangkan perlombaan. Sejak saat itu, Wilma Rudolph selalu memenangkan perlombaan yang diikutinya. Wilma masuk ke Tennessee State University, dimana ia bertemu dengan seorang pelatih bernama Ed Temple. Ed melihat keteguhan semangat gadis ini dan mempercayai kalau ia memiliki talenta alami yang besar. Dia melatihnya dengan baik sehingga ia masuk Olimpiade. Disana, Wilma berlomba melawan pelari wanita terbaik saat itu, seorang gadis Jerman bernama Jutta Heine. Tidak ada yang pernah mengalahkan Jutta. Tetapi dalam perlombaan 100 meter, Wilma mengalahkannya. Lalu mengalahkannya lagi di perlombaan 200 meter. Wilma meraih 2 medali emas.

Akhirnya perlombaan estafet 400 meter. Sekali lagi Wilma akan bertemu dengan Jutta. Dua orang pelari pertama tim Wilma sudah melakukan estafet dengan baik, tetapi ketika pelari ketiga menyerahkan tongkat estafet kepada Wilma, ia begitu bersemangat sehingga menjatuhkan tongkatnya. Wilma melihat Jutta melaju mendahului semuanya. Rasanya mustahil untuk siapapun bisa mengejar gadis gesit itu. Tetapi Wilma akhirnya melampauinya. Ia memenangkan 3 medali emas Olimpiade.

Bangkitkan semangatmu hari ini, kedatangan-Nya yang dianggap orang sebagai sesuatu yang hina, ternyata menghasilkan keselamatan yang mulia bagi semua orang.

Amin!

Sumber Facebook

Aku Belajar Bahwa


Aku Belajar Bahwa….

Tidak selamanya hidup ini indah, Kadang Tuhan mengijinkan aku melalui derita tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkanku…… Sebab itu aku belajar menikmati hidup ini dengan bersyukur.

Aku Belajar Bahwa….

Tidak semua yang kuharapkan akan menjadi kenyataan, Kadang Tuhan membelokkan rencanaku tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari pada apa yang kurencanakan…… Sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.

Aku Belajar Bahwa…..

Pencobaan itu pasti datang dalam hidupku, Aku tidak mungkin berkata, “Tidak Tuhan!” Karena aku tahu bahwa semua itu tidak melampaui kekuatanku….. Sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

Aku Belajar Bahwa…..

Tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi, Karena semua rancanganNya indah bagiku Maka dari itu aku akan bersyukur dan bersukacita didalam segala perkara. Karena dengan bersyukur dan bersukacita menyehatkan jiwaku dan menyegarkan hidupku.

Inilah yang kudapat dari setiap perkataan Bapaku yang di sorga yang adalah YA dan AMIN.


Sumber Facebook Cahaya Lilin Kecil

TIDAK ADA YANG SEMPURNA

Kisah seorang istri dari pasangan muda yang baru hidup bersama 1 tahun. Suatu malam, ketika sang suami sudah tertidur lelap disampingnya, sang istri masih terjaga. Ditatapnya wajah suaminya, dan sang istri hanya bisa menggerutu dalam hati, melihat sosok si suami yang sebenarnya jauh dari idaman. Apalagi ketika sang suami mulai mendengkur cukup keras. Akhirnya dia menutup wajah dengan bantal dan mencoba tidur dengan segala kegalauan hati.

Namun belum lama terlelap dengan nyenyak, sang istri harus terbangun, karena kaki sang suami menyenggol kakinya. Memang seringkali sang suami banyak gerak tidurnya, dan ini yang kesekiankalinya terjadi kejadian yang sama. Sang istri pun kaget, dan tanpa sadar untuk pertama kalinya agak membentak pada sang suami. Sang suami pun terbangun dan langsung meminta maaf.

Dengan sabarnya membujuk Sang istri untuk tenang. Setelah beberapa saat, akhirnya sang istri mulai mereda emosinya, kemudian dia bertanya untuk sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini mengganjal dalam fikirnya, “MENGAPA KAU MENIKAHIKU, MAS?”

Sang suamipun menghela nafas, tersenyum dan menjawab, “Sebetulnya, memang kamu bukan wanita tipe idamanku, sayangku... tapi dari sekian waktu yang telah kita lewati bersama dulu, aku telah memilih untuk menjadikanmu pasangan hidup. Yang akan selalu kuperhatikan, kusayangi , dan kucintai untuk selamanya. Aku sadar, kalau aku selalu mencari sosok idaman, mungkin akan kudapatkan, tapi mungkin juga aku hanya akan selalu mencari dan mencarinya hingga Tuhan memanggilku, karena bisa jadi aku takkan pernah punya kesempatan bertemu dengan sosok idamanku itu atau malah dia akan menghindar untuk mencari idamannya juga. Jadi, kapan waktuku untuk membina keluarga?? Untuk menyayangi dan disayangi seseorang?”

Terhenyak sang istri mendengarnya, suatu penjelasan yang sederhana dan jauh dari egois. Sang istri tiba-tiba merasa sangat bersyukur telah “diberi kesempatan” untuk berkeluarga dan rasa cinta pada sang suami yang sempat ia pertanyakan sendiri, tiba-tiba tumbuh begitu dahsyat disertai sebuah kekaguman yang luar biasa. hingga air mata haru pun tak terasa menetes.

Mulai saat itu, tak pernah lagi sang istri mengingat-ingat sosok idamannya, sosok itu telah dia kubur dalam-dalam, dan dia mulai dapat menerima suaminya dengan segala kekurangan yang ada dan rasa syukur pun menjadi pengingat senyumnya di setiap waktu.

“Pasangan hidup kita adalah memang yang terbaik. Tak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk selalu memikirkan kekurangannya yang ada, karena tidak akan pernah kau dapatkan pasangan yang SEMPURNA sesuai dengan keinginanmu. Bila ingin suatu cinta lebih indah, bahagia dan abadi, berikan hatimu, untuk mengisi yang kurang dan mengurangi yang berlebihan atas apa yang ada pada diri kalian berdua.."

Berikan juga waktumu untuk pasanganmu ... Agar pasanganmu merasakan bahwa kamu selalu ada untuknya.


Sumber Facebook Cahaya Lilin Kecil